Selasa, 07 Juli 2009

Naskah sebuah Novel: Chapter seven.



Chapter seven.




Looke mengambil ponsel dari tasnya, aroma roti merebak, menyengat kemana-mana menggantikan pengharum mobil. Namun hanya sekejab, lalu menghilang. Dia mencari nama dalam direktori ponsel dan menulis sebuah pesan singkat dan mereguest sebuah lagu. Pesan terkirim, tersambung ke sebuah studio radio, chanel yang sedang diputar di radio dalam mobil.
“Aku baru saja merequest sebuah lagu di radio!”
“Laguku?”
“Bukan!”
“Endless story!”
“Aku sangat menyukainya!”
“Lagu itu untuk kamu!”
“Aku tidak yakin mereka memilihnya!'
“Kita tunggu saja!”
“Looke....?”
Mobil memperlambat lajunya, dari kejahuan nampak warna kuning di trafict light.
“Ya, Nona?”
“Sudah berapa lama kau bekerja di Nomoto?”
“Lama, sudah lima tahun. Saya salah seorang yang paling tua di sana!”
“Betul, ya?”
“Saya beberapa kali ganti pekerjaan sebelum masuk ke sana, dan di Nomoto, itulah tempat yang paling nyaman kurasakan sampai saat ini! Kau tahu, manager sip 2 siang jauh lebih muda dariku!”
“Posisimu sekarang?”
“Karyawan biasa!”
“Apakah kamu tidak pernah mendapatkan promosi?”
“Sering. Tapai aku selalu menolak! Saking seringnya dipanggil dan menolak, bosku sampai mengaku cape'. Setiap kali ada peluang promosi, dia tak lagi memanggilku tapi mengatakannya di dapur!”
“Kau tidak terpikirkan gajinya?”
“Bos punya kebijakan tersendiri untuk itu! Nona, setiap orang lahir dengan pembawaannya masing-masing, gayanya, sifatnya, keberuntungannya dan rejekinya masing-masing. Beberapa orang lahir sebagai majikan, dan yang lainnya sebagai buruh. Saya mungkin bisa saja memaksakan diri saya memenuhi setiap promosii yang ditawarkan, tapi pertanyaannya, apakah hal tersebut akan membawa manfaat dan kebaikan di Nomoto, kemajuan untuk karyawan dan perusahaan, ataukah sebaliknya, ambisi saya akan menjadi bumerang, batu sandungan untuk semua. Saya cukup mengenal baik diri saya, saya tidak memiliki kemampuan manajerial yang cukup baik dan memadai untuk mengolah sebuah tanggungjawab managerial selain menjadi seorang tukang aduk adonan di dapur, menjadi pelayan atau sesekali menjadi kasir. Bosku, sama sekali tidak tahu bedanya tepung terigu dengan maizena, tidak tahu bagaiaman menbuat riti yang paling sederhana sekalipun, omelet, kautahu jenis itu khan?”
“Ya!”
“Tapi outlet Nomoto ada dimana-mana, kita dapat menemuinya hampir di setiap plaza. Saya sama sekali tidak suka memerintah orang untuk melakukan ini dan itu teristimewa untuk menggantikan tugasku,. Tapi aku senang jika disuruh kesana-kemari, ini dan itu oleh bos. Ada perawsaan senang dan bangga bekerja di bawah perintah. Ini terkait erat dengan persoalan kepercayaan, dan mentalitas kuli yang mendaging!”
“Mentalitas kuli? Istilahmu boleh juga!”
“Cukup proporsional bukan? Tak ada yang diruugikan, bos, karyawan ataupun perusahaan, juga saya. Coba lihat saja tampangku, potongan dan gayaku, otot-ototku dan garis-garis kerutan di wajahku, kuli habis khan?”
“Sukurlah kau menyadarinya!”
“Sialan!”
Meadowri tertawa.
“Kau sendiri, berapa album yang sebenarnya telah kau buat?”
“Ada beberapa!”
“Lagu-lagunya kau ciptakan sendiri?”
“Tidak semuanya, sebagian, iya. Saya punya manajemen, mereka yang mengatur semuanya untukku! Looke.....?'
“Ya Nona?”
“Apalagi yang kau ketahui tentang aku?”
“Tentu saja kau adalah seorang penyanyi yang hebat. Tidak banyak yang aku tahu tentang fashion, tapi kau juga adalah seorang top model bukan?”
“Belum seberapa top sebagaimana atribut itu. Aku baru menekuninya beberapa tahun terakhir ini!”
”Tapi kau masih sangat muda. Dari yang aku tahu, kau memiliki segalanya untuk menjadi top model yang sesungguhnya, sebagaimana istilahnya itu sendiri. Waktumu cukup untuk melakukan semuanya itu sekaligus?”
“Dengan manajemen yang baik, semuanya dapat berjalan dengan baik, sebagaiamana yang diharapkan.”
“Kau sudah terbang sampai sejauh mana?”
“Yang terakhir aku menjadi salah seorang model sebuah merek fashion ternama, dalam sebuah fashion show di New York!”
“Fashion membawamu berkeliling dunia. Bukan begitu?”
“Bisa dikatakan demikian!”
“Mana yang lebih kau sukai dari keduanya, bernyanyi atau fashion?”
“Keduanya! Bernyanyi adalah hidupku, luapan perasaannku, jiwaku ada di sana. Music, kau tahu khan, adalah bahasa universal. Sedangkan fashion adalah duniaku. Seperti yang tadi kau katakan, fashion memperkenalkan banyak hal tentang kehidupan di dunia ini. Fashion membawaku berkeliling dunia!”
“Seperti apa kehidupan di sana?”
“Glamour, susah melukiskannya dengan kata-kata, dan tentu saja....”
“Perempuan-perempuan cantik, bukan?”
“itu kesukaanmu, bukan?”
“Yep!”
“Tapi ketahuilah Looke, mereka tidak hanya cantik-cantik sebagaiamna yang terlihat, mereka adalah orang-orang hebat, brilian, smart, brightly. Mereka adalah orang-orang pilihan dari berbagai agen model yang tersebar di seluruh penjuru dunia, hebat dalam pengertian yang sebenarnya, First class, gaya hidup first class dan tentu saja fasilitas-fasilitas first class. Kontribusi mereka pada duni, ada kehidupan sama besar dengan yang mereka peroleh. Cukup adil khan?”
Looke terdiam, dia membayangkannya.
“Bagaimana dengan akting, film, kau tidak tertarik terjun ke sana?”
“Tidak. Biarlah orang lain saja yang melakukannya, ini akan membaut dunia nampak lebih baik. Bagaimana dengan kau sendiri? Menurutku kau cukup pandai berakting!”
“Seperti kamu, kalau semua orang mau jadi aktor, siapa yang akan membuat roti untuk makan siang para aktor, stradara, kru dan top-top model, seperti kamu?”
“Ha.., ha.., ha...!”
“Lagipula, setiap kali bos datang dan mulai memuji cappucinonya dihadapan kami, sebagai yang terbaik, mengangguk-angguk di hadapannya adalah juga akting, permaianan watak yang rumit dan membosankan!”
“Tidak semua orang bisa melakukannya!”
“Yep!”
“Kalau begitu bermainlah dengan hebat seperti itu di episode ini, Looke!”
“Ok. Tentu saja, Nona!”
Dari radio, penyiar berbicara...
“Looke, memesan Endless story untuk salah seorang perempuan yang paling menarik dan mengagumkan yang pernah dia temui, di hidupnya, bahkan katanya di dunia. Benar begitu? Yang sebenarnya adalah dia jarang bertemu dengan perempuan, dan kenyataannya, tidak banyak perempuan dalam hidupnya yang sederhana. Kau akan terang, teru dan akan benderang. Jika ada umur panjang, semua orang akan tumbuh menjadi besar dan dewasa, dan tentu saja untuk bersikap selayaknya orang dewasa, sebelum dia menjadi letih, menua dan mati! Sebuah endless story untuk Meadowri, di sisinya saat ini, untuk persahabatnnya!”
“Saat ini? Lanjutnya.

Intro Endless story telah mulai terdengar.
Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Setengah jam untuk menghabiskan segelas jus sirsak dan ice cream sarsaparilla yang dicampur dengan sedikit Vodka smirnov.
“Gerrr....., rasanya mengguigit, asam, manis dan sedikit alkohol, benar-benar pelepas dahaga yang hebat!”
“Itulah yang mereka berdua rasakan.
Di menit terakhir, Meadowri tampil di panggung, bernyanyi untuk sebuah lagu hit terbarunya, lalu beranjak dari sana.
Tapi belum seberapa jauh mobil mereka melaju, Looke menawarkan pilihan. Sisa perjalanan akan mereka lalukan dengan kendaraan umum.
“Apa maksudmu membawaku ke sini?”
“Tidak ada tendensi lain. Penggemarmu yang menonton acara ini tokh tidak semuanya adalah kaum muda dari kelas menengah keatas, sebagiannya yang betah bertahan berjam-jam di depan Tv adalah ibu-ibu rumah tangga, dan kelas bawah, kaum marjinal, ibu-ibu rumah tangga kebanyakan. Sejauh ini kita telah naik sedikit dan berbicara banyak hal, mungkin inilah saatnya kita turun sedikit. Semuanya untuk episode ini, tidak kurang ataupun lebih, bagiku semua ini hanyalah sebuah pertunjukan dan tontonan. Sepertei apa tontonan yang akan kau tawarkan kepada mereka? Saya hanya berusaha membuatnya lebih beragam, dan membuatnya nampak lebih menarik, lebih baik.”
Meadowri sepakat.
“Kau tahu tidak Looke?”
“Tentang apa?”
“Kau akan melupakan semuanya ini, semua hal yang baru saja engkau lihat, yang baru saja kita lewati dan apa yang ada didepan mata di sis perjalanan begitu kau berada di jejakku!”
“Berkenalan dengan dunia. Berkeliling dunia, itu khan maksudmu?”
“Benar sekali!”
“Kalau kau sudah sampai ke sana, engkau akan sadar dengan sendirinya bahwa ada begitu banyak hal menarik di dunia ini terbuka untuk kau lihat, kau datangi dan kau nikmati. Kau mungkin belum pernah merasakan bagaimana rasanya melihat dan bertemu dengan banyak hal, banyak tempat dan lebih banyak orang-orang yang menarik, atau bahkan keajaiban yang baru setiap hari. Aku sudah mengalaminya, Looke! Dan kau tahu....”
“Apa?”
“Saat itulah kau akan sadar, betapa berharganya hidup ini!”
Looke terdiam, terkesima.
“Berapa umurmu sekarang?”
“34 tahun!”
“Kau sudah kemana saja?”
“Tidak kemana-mana. Aku hanya berputar-putar dari pintu kamar flaatku ke pintu belakang Nomoto, setiap hari, seperti itu, berputar dalam lingkaran itu, di siklus itu!”
“Itulah yang aku maksudkan!”
“Aku akan melakukannya, juga..., Meadowri, suatu waktu!”
“Kalau begitu, buatlah perjalanan yang hebat nanti, Looke!”
“Tentu saja. I will!”
Tempat kendaraan umum itu berhenti tidak seberapa jauh dari rumah Meadowri, di sebuah pemukiman elite di Selatan Jakarta. Hanya beberapa puluh langkah kaki ke sana.
Seorang pembantu pria membuka pintu pagar.
Kedua orang tuanya, adik-adiknya menunggu di deopan pintu. Mereka berkenalan sejenak lalu masuk ke dalam, meninggalkan mereka berdua di pintu masuk.
“Tiba saatnya episode hari ini berakhir.”
“Benar. Letih rasanya, ya?”
Mereka berdua terdiam saling menatap.
“Kau tidak ingin mengatakan sesuatu Looke?”
Dia tidak segera menjawab. Dia menatap tajam dan haru wajah Meadowri yang cantik, matanya yang bening berkaca-kaca, dia sepertinya tidak mengharapakan perpisahan di jam ini, dan malam minggunya berakhir seperti ini. Tapi dia juga sadar, semua ini hanyalah sebuah pertunjukan dari sebuah episode di kehidupannya, di kehidupan mereka, dimana bagaimana segala sesuatunya bermula, berjalan dan mengalir, dan pada akhirnya berakhir semuanya telah ditentukan dalam skenario. Tiap orang dengan perannya masing-masing. Setiap orang pada tempatnya masing-masing!
Dari kejahuan, Foster, Kline dan seluruh kru mengikuti drama ciptaan mereka dengan luapan emosi, penuh rasa haru. Mereka menahan nafash, menunggu apa yang akan selanjutnya, bagaimana malam ini akan berakhir.
“Meadowri....?”
“Ya, Looke?”
“Malam ini aku adalah seorang pria dewasa yang paling beruntung, dan yang paling berbahagia, dan di dunia ini kau adalah perempuan yang sangat mengagumkan. Kau cantik sekali malam ini. Sungguh!”
Meadowri menarik nafash panjang.
“Terimakasih Looke!”
“Selamat malam!”
“Selamat malam, Looke!”
Dia berpaling lalumelangkah menjauh, pergi. Kamera mengikutinya. Yang lainb menyorot Meadowri yang berdiri terpaku, tak bergeming, suasana hatinya diselimuti emosi, haru dan bahagia yang menyatu bercampur aduk, dia ingin meronta, dan atau bahkan menangis....
“Looke, kau yakin tidak ingin menghabiskan roti di tasmu itu, di sini?” ungkap Meadowri berteriak ke arahnya.
Dia meoleh, sejenak, membrinya sedikit senyuman, lalu melanjutkan langkahnya, dan akhirnya menghilang.
Di benaknya, hanya ada Pearl dan Sam!
Malam ini, Meadowri telah mengajarinya banyak hal tentang kekuatan sebuah impian, dari seseorang yang telah menjalaninya.
Di benaknya, Meadowri, terlintas pikiran yang berbisik di hatinya, kepadanya....
“Seharusnya aku menjalani cinta yang seperti ini, dalam kehidupan nyataku. Tapi aku percaya, tak seorangpun, tak seorang priapun yang akan mencintaiku setulus Kline, terlebih Looke. Dia memang menarik, tapi tidak menjiwaiku, kami tidak akan pernah saling mencintai dan memiliki seperti yang aku rasakan dengan Kline. Dia, Kline dalam hidupku, itu cukup bagiku!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar