Minggu, 14 Juni 2009

MengintiP!




Seekor burung pipit yang munggil terbang masuk ke kamar saya melalui celah-celah atap rumah tempat tinggal saya, yang belum selesai. Mungkin tidak akan pernah selesai. Beberapa ekor burung pipit cantik yang lain mengikuti di belakang. Dia hinggap di atas lantai ubin kamar saya, dimana di sana berserakan sisa-sisa makanan yang saya hambur dengan sengaja, khusus untuk mereka, sebagai sarapan pagi.

Tidak berselang beberapa lama, tiba-tiba seekor pipit terbang menjauh, meninggalkan makanan dan yang lainnya. Beberapa butir nasi masih menempel di paruhnya.

"Hups..., secepat itukah? Ada apa?" tanyaku sambil bergerak, menggeliat di balik sarung. sebuah lubang kecil dengan sengaja saya buat sebagai celah untuk mengintip mereka beraksi.
Si burung pipit melirik, melihat sekilas dari ujung matanya.

Dia merubah arahnya cepat.

Tapi di arah yang dia tuju, ada sebuah rak buku.

Dia menabraknya. Dia terjatuh, sejenak menghilangkan pening di kepalanya akibat benturan, lalu terbang kembali.

Apakah ada makna bermanfaat di balik cerita ini untuk anda? Untuk saya sendiri tentu saja ada. Akan saya tuntaskan kemudian. Namun seperti apapun itu, untuk saat ini, ini hanyalah sebuah cerita, ada tidaknya nilai yang dapat anda petik dan terapkan dalam kehidupan anda.

Robekan kecil itu, celah, lubang itu, masih ada!

(Note; Tulisan ini juga telah saya ikut sertakan dalam / dikirimkan untuk kolom "write to us and win" di hanyawanita.com, tertanggal kamis 28 Mei 2009 kemarin dalam format 1000 karakter, dengan judul "Cerita burung pipit!" Disini ada satu cerita dengan dua judul yang berbeda, mana yang lebih pas?)
@ Erich Tinggi, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar