Sabtu, 20 Juni 2009



The Juornal: A note From my Facebook!
Sebuah jurnal tentang: Aku, Titi Kamal, Bunga "Tari" Citra Lestari, Rida, Agnes Monica dan Sang Alang.




What is in your mind?

Hatiku diselimuti oleh........

... Bayang-bayang Titi Kamal dan Bunga Citra Lestari. Di
Facebooku ada Rida. Ada Agnes Monica di masa lalu, dan.... Demikianlah komentar yang saya berikan sebagai awal, prolog atas pesan pertama di jendela halaman interaktif Facebook Anward Cullen. Untuk selanjutnya, saya akan menyebutnya Qbro, dia adalah Sang Alang di masa pasir pantai, di masa lalu, dengan single hitsnya: Sendiri!

Lalu saya lanjutkan membuka album foto Qbro. Banyak, sungguh banyak teka-teki dan segudang pertanyaan yang tak satupun dapat saya mengerti di balik jurnalisme foto tersebut. Namun jelas dia sepertinya ingin berbicara banyak tentang sendiri, kesendirian, catatan tentang cinta di pasir pantai, dan mungkin bernyanyi. Sesuatu yang sangat kontemplatif dan spiritual. Apakah juga pesan tersebut datang dari sesuatu yang terhempas dan terbuang, dari orang-orang kalah di kehidupannya yang singkat?

Lagu sendiri, pertama kali saya dengar kurang lebih 14 tahun lalu. Sebuah lagu yang telah menemani saya melalui hari-hari yang panjang di sepanjang tahun 2002 saat sedang menulis novel hukum pertama saya, Pengacara Pilihan. Novel tersebut banyak terinspirasi dari sini!

Berapa banyak cinta yang ada di muka bumi ini? Berapa banyak yang dapat anda gapai dan yang telah anda lewati? Saya punya banyak cinta di masa lalu, Qbro pun saya yakin demikian. Tapi semua cinta tidak lebih dari catatan-catatan pendek yang terlihat mengesankan tentang aku & dia. Seperti pun juga dengan kehidupan, sebuah kisah semusim yang akan menghilang bersama gelombang laut yang menghempas pantai.
Berapa banyak cintakah yang telah anda lalui? Berapa banyak lagikah yang anda harapkan dan upayakan? Setelah lidah-lidah ombak menghempas pantai, semuanya itu tidak berarti apapun, hidup saya dan anda, cinta-cinta anda dan saya hanyalah kenangan semusim. Catatan-catatan yang lain baru saja ditulis di atas pantai yang sama, dan tak seorangpun akan mengenangnya, setelah ombak menghempas pantai.

Dimanakah catatan Sang Alang di atas pasir pantai itu? Semua orang mungkin sudah melupakannya, tapi catatan itu masih terekan, teringat, paling tidak di sini!

Di depan mata, itu Qbro di jurnal interaktif Facebook, sebagai Anward Cullen.

Untuk, Sang Alang!
@ Erich Tinggi, Juni 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar